Antara Nun dan Kaf

سُبْحَانَ مَنْ جَعَلَ خَزَاءِنَهُ بَينَ الْكَافِ وَالنُّونِ
"Maha Suci (Allah) yang menjadikan khazanahNya diantara Kaf dan Nun"


Apakah Anda pernah menjumpai doa seperti di atas? Pernahkah Anda bertanya-tanya, apakah yang ada diantara Kaf dan Nun sehingga disebutkan dalam doa seperti demikian? Seperti apakah keistimewaannya? Mengapa bukan huruf yang lain seperti Ya' dan Wawu?

وَاللَّهُ اَعْلَمُ بِمُرَادِهِ
Wallahu a'lamu bi murodihi

Doa tersebut merupakan salah satu doa yang dianjurkan oleh ulama' kita, biasanya terdapat pada doa sesudah membaca yasin fadhilah. Tentu banyak dari kita bertanya-tanya, mengapa doa tersebut berbunyi demikian? Ternyata ada beberapa pendapat ulama mengenai apa makna dibalik "Nun dan Kaf" atau "Kaf dan Nun." Berikut penjelasannya:

Terdapat kalimah "Kun Fayakuun"
Seperti yang terdapat pada Al-Qur'an surat Yasin ayat 82

إِنَّمَاۤ أَمۡرُهُۥۤ إِذَاۤ أَرَادَ شَیۡـًٔا أَن یَقُولَ لَهُۥ كُن فَیَكُونُ
Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.

Kun diawali dengan huruf Kaf, sedangkan Fayakuun diakhiri dengan huruf Nun. Allah menjadikan segala sesuatu hanya berkata "Kun" atau "jadilah" maka hal itu akan terjadi atau "Fayakuun." Hal itu sangat mudah bagi Allah jika Allah menghendakinya.

Segala sesuatu Allah ciptakan dengan demikian, termasuk bumi dan langit dan segala seisinya, malaikat yang jumlahnya hanya Allah mengetahui, dan hal yang paling kecil sekecil debu di luar angkasa tak lepas dari kehendakNya.

Sehingga Maha Suci Allah yang menjadikan khazanahNya dengan "Kun Fayakuun". Yang menjadikan segala sesuatu menjadi ada dari ketiadaan dengan berkata "Kun."

Kaf adalah Kalam, Nun adalah Nur
Sebagian ulama lain memaknai Kaf adalah Kalam Allah, dan Nun adalah Nur Allah. Dalam hal ini Kalam Allah adalah Al-Qur'an, baik yang diturunkan ke dunia maupun yang berada di Lauhul Mahfudz.

Sedangkan Nun adalah Nur atau Cahaya Allah. Kalam Allah, atau Al-Qur'an akan sia-sia tanpa Cahaya Allah. Banyak orang yang menjelek-jelekkan orang lain, mengkafirkan orang lain, mengadili orang lain "syirik" menggunakan ayat Al-Qur'an. Sungguh sangat miris karena kesucian Al-Qur'an disalahagunakan untuk hal demikian. Oleh karena itu, tanpa Cahaya Allah seseorang akan dengan mudahnya menyalahkan orang lain dan menganggap hanya dirinyalah yang benar. Cahaya Allah yang akan menuntun dan mengarahkan hati seseorang menuju jalan yang diridhoiNya. Cahaya Allah hanya bisa didapatkan bila kita mengenal Allah, dan kita tidak akan mengenal Allah bila tidak menghormati orang lain.

Sehingga Maha Suci Allah yang menjadikan khazanahNya dengan Kalam dan NurNya. Yang menjadikan Kalam dan NurNya yang menjadi petunjuk hidup manusia.

Terdapat huruf Lam dan Mim
Pendapat ini hanya dimaknai oleh sebagian kecil ulama. Namun, tidak ada salahnya jika kita mengambil pendapat ini sebagai pengetahuan yang bermanfaat.

Dalam pendapat ini, huruf Lam berarti Lisan dan Mim bermakna Maut atau Mati. Lisan merupakan segala sesuatu yang keluar dari mulut. Lisan merupakan cerminan dari perbuatan manusia. Ada lisan yang baik dan tidak baik. Semuanya tergantung dari siapa yang mengucapkannya. Allah memberi kita pilihan untuk berkata baik atau tidak. Karena dengan lisan baik, seseorang akan disegani dan dihormati, menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah. Begitu juga sebaliknya, bila kita berkata tidak baik, dengan mudahnya orang lain menganggap rendah kita.

Sedangkan Maut adalah hal yang pasti akan dialami oleh semua makhluk Allah. Seperti yang disebutkan dala Al-Qur'an surat Al-A'raf ayat 34

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٞۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمۡ لَا يَسۡتَأۡخِرُونَ سَاعَةٗ وَلَا يَسۡتَقۡدِمُونَ

Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun. Maut menjadi awal dari kehidupan yang abadi bagi manusia. Maut menjadi pembatas kehidupan dunia yang fana' dan kehidupan akhirat yang abadi.

Setelah Maut terjadi, manusia akan berada di alam kubur. Dan keadaan manusia tergantung dengan perbuatannya di dunia. Bila di dunia sering berbuat dan berkata baik, niscaya di alam kubur akan mendapatkan kenikmatan. Sebaliknya, bila sering berbuat dan berkata tidak baik, maka di alam kubur akan mendapatkan siksaan yang berat.

Oleh karena itu, Lisan sangat berkaitan dengan Maut. Bagaimana kita dapat menjaga Lisan kita, begitu pula kita akan dijaga Allah dari siksaan kubur. Sehingga, Maha Suci Allah dengan menjadikan khazanahNya antara Lisan dan Maut.

Demikianlah beberapa makna tersebut menjadi alasan bagi beberapa ulama' untuk menganjurkan membaca doa ini di setiap sesudah membaca surat yasin. Karena di dalam surat yasin terdapat ayat berisi "kun fayakuun", ayat yang menjadi bukti tentang kekuasaan dan keperkasaan Allah. Tentu masih ada bermacam makna yang lain yang masih belum terungkap oleh akal manusia.

Karena bermacam makna di dalamnya inilah tentu menjadi kelebihan dibanding doa lainnya. Di samping makna yang begitu dalam, doa ini memiliki keutamaan yang lebih banyak dari maknanya. Oleh karena itu, semoga kita diberi oleh Allah kelapangan dan kesabaran untuk mengamalkan doa ini dalam kehidupan sehari-hari. Dan semoga khazanahNya selalu menuntun kita untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT. dzat yang berhak atas apa yang ada di antara "kaf dan nun".

Sekian sedikit pengetahuan copas dari ArifFaiz-In, bila ada kekurangan atau kesalahan mohon maaf yang sebesar-besarnya dan terima kasih telah berkunjung. ^^

وَاللَّهُ اَعْلَمُ بِالصَّوَابْ
Wallahu a'lamu bisshowab